Senin, 10 Desember 2012

Perencanaan Rumah Sederhana Tahan Gempa (1)

Telah kita semua ketahui belakangan ini sering terjadi bencana alam gempa bumi yang sangat meresahkan kita semua.
negara kita ini termasuk negara yang rawan terjadi gempa bumi karena lokasi nya di himpit oleh beberapa lempengan bumi yang kapan saja bisa terjadi gesekan yang menyebabkan gempa bahkan tsunami.
setiap bulan kita dengar berita terjadi gempa di sebuah lokasi di indonesia, bahkan setiap minggu, kadang setiap hari yang berakibat banyak kerugian yang ditimbulkan, salah satunya roboh nya bangunan rumah bahkan menyebabkan kematian karena tertimbun bangunan rumah yang struktur bangunan nya tidak tahan gempa.
berikut saya coba uraikan beberapa poin rumah sederhana tahan gempa. (mohon dikoreksi)

1.Pengertian Umum Bencana

Secara umum ‘Bencana” dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian :
  • Bencana Alam
Misalnya : Gempa Bumi, Gunung Meletus, Banjir, Longsor, Angin Topan, Kebakaran Hutan, Tanah Amblas, dsb.

  • Bencana Akibat Kelalaian Manusia
Misalnya : Kebakaran, Bangunan Runtuh, dsb

2. Filosofi Bangunan Tahan Gempa

  • Bila terjadi Gempa Ringan, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural (dinding retak, genting dan langit-langit jatuh, kaca pecah, dsb) maupun pada komponen strukturalnya (kolom dan balok retak, pondasi amblas, dsb).
  • Bila terjadi gempa sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-strukturalnya akan tetapi komponen struktural tidak boleh rusak.
  • Bila terjadi Gempa Besar, bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun komponen strukturalnya, akan tetapi jiwa penghuni bangunan tetap selamat, artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup waktu bagi penghuni bangunan untuk keluar/mengungsi ketempat aman.
3. Beberapa Batasan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan
  1. Denah Bangunan: Denah bangunan sebaiknya sederhana, simetris dan tidak terlalu panjang.
  2. Atap Bangunan: Konstruksi atap harus menggunakan bahan yang ringan dan sederhana
  3. Pondasi
    • Sebaiknya tanah dasar pondasi merupakan tanah kering, padat, dan merata kekerasannya. Dasar pondasi sebaiknya lebih dalam dari 45cm.
    • Pondasi sebaiknya dibuat menerus keliling bangunan tanpa terputus. Pondasi dinding penyekat juga dibuat menerus. Bila pondasi terdiri dari batukali maka perlu dipasang balok pengikat/sloof sepanjang pondasi tersebut.
    • Pondasi setempat perlu diikat kuat satu sama lain dengan memakai balok pondasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar