Jumat, 11 Januari 2013

Desain Rumah Dengan Pemanfaatan Alam Sebagai Elemen Utama


Banyak Perancangan dan pemikiran Arsitektur lahir dari sebuah duplikasi dan peniruan terhadap bentuk-bentuk, elemen dan ornamentasi dari bangunan yang dianggap sebagai tren masyarakat urban sekarang ini.
Pada perancangan bangunan dan perancangan perkotaan dewasa ini, prinsip yang lebih mengutamakan penjagaan terhadap alam seringkali ditinggalkan. para pengembang dan arsitek lebih memilih untuk meratakan lahan, menghancurkan alamnya, baru kemudian mendirikan bangunan sesuai keinginannya.
Bagian yang alami kemudian dibuat terpisah dalam bentuk taman buatan di sekitar bangunan dan memisahkan elemen alam dari produk ciptaan manusia.
Suatu contoh yang cukup baik dari segi pengintegrasian alam dengan bangunan dapat dilihat pada perancangan bangunan yang dirancang oleh Frank Lloyd Wright.
Pada perancangan bangunannya, Wright tidak serta merta meratakan tanah dan lahan yang akan dibangunnya namun beliau secara hati-hati memilih pohon atau elemen alami yang dapat digunakan sebagai elemen utama dari bangunannya. setelah itu beliau secara hati-hati juga menyusun massa bangunan diantara elemen alam tersebut.
Dalam pemilihan bahan bangunan dan ornamentasi pun beliau secara hati-hati mengambil elemen dengan karakter yang sesuai dengan kondisi alam sekitarnya. berbeda dengan perancangan bangunan besar seperti istana atau bangunan lasik yang mementingkan aspek simetrifitas dan tampak bangunan, bangunan karya Wright lebih bergerak secara organik, asimetri dan berorientasi pada ruang di bagian dalam bangunannya.
Sebagai mana terlihat pada beberapa contoh bangunan beliau berikut ini:

Contoh Beberapa bangunan yang di rancang oleh "Frank Lloyd Wright"


Hasil dari perancangan pendekatan ini sungguh luar biasa, bangunan akan menyatu dengan alam sekitarnya.
Elemen alam akan terlihat mendominasi sementara bangunan akan terlihat merendah dan berdiri serasi dengan lingkungannya.
Selain perancangan dan pembentukan masa bangunan, elemen alam seperti cahaya matahari, aliran udara, suara-suara alam dan gemericik air perlu diintegrasikan kedalam bangunan. bangunan sedapat mungkin harus menggunakan sumber energi yang ramah dengan lingkungannya.
Penggunaan pencahayaan dan pengudaraan buatan yang dapat merusak lingkungan perlu dihindari dan efek negatifnya perlu di minimalisir sehingga tercipta hubungan yang serasi antara manusia dengan alam sekitarnya.

1 komentar: